Tanda-Tanda Kebesaran Allah
Dalam pertemuan agama kali ini , membahas mengenai
tanda tanda kebesaran allah .
Khutbah Pertama:
﴿ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا
فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ
الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ (1) يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ
مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ الرَّحِيمُ
الْغَفُورُ ﴾ [سبأ: 1–٢] ، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ اَلْحَلِيْمُ الشَّكُوْرُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ؛ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا .
أَمَّا بَعْدُ أَيُّهَا
المُؤْمِنُوْنَ عِبَادَ اللهِ: اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى،
Takwa adalah pondasi kebahagiaan dan
jalan menuju kesuksesan di dunia dan akhirat. Ketauhilah wahai hamba Allah,
Allah ﷻ
mengajak hamba-hamba-Nya berpikir dan merenungi tanda-tanda kebesaran-Nya yang
telah Dia ciptakan. Merenungi tentang ciptaan-Nya yang sempurna dan agung yang
menunjukkan betapa agung dan mulianya pencipta makhluk-makhluk tersebut. Betapa
banyak ayat-ayat Alquran yang memberi penjelasan yang begitu gamblang akan
kesempurnaah sang Khalik, Allah ﷻ.
Ada yang menyatakan, “Dalam segala
sesuatu terdapat tanda-tanda keagungan-Nya, Yang menunjukkan ke-Maha Esaannya”.
Ibadallah,
Di antara tanda-tanda kebesaran dan
keagungan Allah ﷻ
yang menunjukkan ke-Maha Sempurnaan-Nya adalah bumi ini. Bumi yang menjadi
tempat manusia hidup dan berjalan di atasanya. Di dalam bumi sendiri sangat
banyak tanda-tanda kebesaran Allah yang menunjukkan Dialah Yang Maha Sempurna.
Allah ﷻ,
إِنَّ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
لَآيَاتٍ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Sesungguhnya pada langit dan bumi
benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang
beriman.” (QS:Al-Jaatsiyah | Ayat: 3).
وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ
لِلْمُوقِنِينَ
“Dan di bumi itu terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.” (QS:Adz-Dzaariyat |
Ayat: 20).
أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ
كَيْفَ خُلِقَتْ (17) وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ (18) وَإِلَى الْجِبَالِ
كَيْفَ نُصِبَتْ (19) وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
“Maka apakah mereka tidak
memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia
ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia
dihamparkan?” (QS:Al-Ghaasyiyah | Ayat: 17-20).
Betapa agungnya ayat-ayat Allah ﷻ ini. Semuanya menujukkan betapa
sempurnanya Dia ﷻ.
Bumi ini, Allah adakan bukan untuk main-main, sia-sia, atau bahkan berbuat kebatilan.
Yang demikian jauh dari hikmah dan kebaikan. Maha Suci Allah dari melakukan
perbuatan yang sia-sia seperti ini. Allah ﷻ tidak menciptakannya sia-sia. Malah Dia berikan kepada
penghuni bumi kenikmatan yang banyak. Kenikmatan yang tidak hingga jumlahnya.
وَالْأَرْضَ وَضَعَهَا لِلْأَنَامِ
(10) فِيهَا فَاكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ الْأَكْمَامِ (11) وَالْحَبُّ ذُو
الْعَصْفِ وَالرَّيْحَانُ (12) فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
“Dan Allah telah meratakan bumi
untuk makhluk(Nya). Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai
kelopak mayang. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum
baunya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS:Ar-Rahmaan
| Ayat: 13).
Ibadallah,
Di antara tanda kebesaran dan
kekuasaan Allah ﷻ
di bumi adalah Allah tidak menjadikan bumi itu bergoncang atau hancur
menghilang. Padahal ia berada di alam yang memiliki ruang. Ada benda-benda tata
surya yang bisa saling menghancurkan. Allah ﷻ berfirman,
إِنَّ اللَّهَ يُمْسِكُ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ أَنْ تَزُولَا وَلَئِنْ زَالَتَا إِنْ أَمْسَكَهُمَا مِنْ أَحَدٍ مِنْ
بَعْدِهِ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
“Sesungguhnya Allah menahan langit
dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada
seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah
Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS:Faathir | Ayat: 41).
Dia ﷻ juga berfirman,
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ تَقُومَ
السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ بِأَمْرِهِ
“Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya.” (QS:Ar-Ruum
| Ayat: 25).
Maha Besar dan Maha Suci Allah.
Betapa agungnya kekuasaan-Nya. Dia berkemampuan menahan bumi agar tidak
bergoncang dan menghilang. Ini adalah tanda kekuasaan-Nya dan kesempurnaan
ciptaan-Nya. Tidak ada sesembahan-sesembahan selain Allah yang dapat melakukan
demikian. Bahkan sesembahan selain Allah ﷻ tidak mampu menolak bahaya dan mendatangkan manfaat untuk
diri mereka sendiri. Dia-lah Allah ﷻ, Rabb Yang Maha Agung.
Allah menyempurnakan penciptaan bumi
dengan memancangkan gunung-gunung sebagai pengokoh dumi dan juga sebagai
keindahan serta nikmat-nikmat lainnya.
وَأَلْقَى فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ
أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ
“Dan Dia menancapkan gunung-gunung
di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu.” (QS:An-Nahl | Ayat: 15).
وَالْجِبَالَ أَرْسَاه
“Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya
dengan teguh.” (QS:An-Naazi’aat | Ayat: 32).
Allah ﷻ menjadikan gunung untuk menjaga
agar bumi tidak bergoncang. Gunung-gunung itu tegak dan menghujam ke dalam bumi.
Allah ﷻ
menjadikannya bagaikan paku untuk bumi agar ia tetap kuat dan kokoh.
Kemudian Allah menghamparkan bumi
ini untuk para hamba-Nya. Agar hamba-hamba tersebut bisa hidup di atasnya.
Allah ﷻ
berfirman,
وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ
بِسَاطًا
“Dan Allah menjadikan bumi untukmu
sebagai hamparan.” (QS:Nuh | Ayat: 19).
Dan firman-Nya juga,
هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ
ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ وَإِلَيْهِ
النُّشُورُ
“Dialah Yang menjadikan bumi itu
mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian
dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”
(QS:Al-Mulk | Ayat: 15).
وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا
“Dan Kami hamparkan bumi itu.”
(QS:Qaaf | Ayat: 7).
Alangkah agung penciptan-Nya. Allah
menghamparkan bumi. Di atasnya ada jalan-jalan. Padanya juga kapal-kapal bisa
berlayar. Di bumi itu pula manusia dan makhluk-makhluk lainnya mengais rezeki
mereka dan mencari kenikmatan-kenimatan yang telah Allah anugerahkan. Alangkah
agung dan sempurna ciptaan-Nya.
Ibadallah,
Di antara tanda kebesaran Allah yang
lainnya, yang ada di bumi adalah Anda melihat ada bagian bumi yang kering yang
tidak tumbuh di sana tumbuh-tumbuhan, kemudian Allah ﷻ turunkan air lalu tumbuhlah tumbuh-tumbuhan
yang hijau menyejukkan pandangan. Dan ini adalah ayat-ayat Allah ﷻ yang menunjukkan kebesaran-Nya.
Menunjukkan Dialah Tuhan yang sebenarnya. Dan Dialah yang berkuasa atas segala
sesuatu. Allah ﷻ
berfirman,
وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا
أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ
زَوْجٍ بَهِيجٍ (5) ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّهُ يُحْيِ
الْمَوْتَى وَأَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (6) وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ
لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
“Dan kamu lihat bumi ini kering,
kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan
suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. Yang demikian
itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang
menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu, dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan
padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.”
(QS:Al-Hajj | Ayat: 5-7).
Ibadallah,
Tanda-tanda kebesaran dan
keagungan-Nya yang lain, yang ada di muka bumi adalah variasinya jenis-jenis
tumbuhan. Beda bentuknya, warnanya, buahnya, rasanya, dll. padahal
tumbuh-tumbuhan itu disirami dengan air yang sama. Yaitu air yang berasal dari
langit yang sama. Alangkah agungnya tanda-tanda kebesaran-Nya. Allah ﷻ berfirman,
وَفِي الْأَرْضِ قِطَعٌ
مُتَجَاوِرَاتٌ وَجَنَّاتٌ مِنْ أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ صِنْوَانٌ وَغَيْرُ
صِنْوَانٍ يُسْقَى بِمَاءٍ وَاحِدٍ وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلَى بَعْضٍ فِي
الْأُكُلِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
“Dan di bumi ini terdapat
bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan
pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang
sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain
tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” (QS:Ar-Ra’d | Ayat: 4).
Ibadallah,
Allah jadikan bumi ini kokoh bagi
para hamba-Nya. Bumi itu tenang tidak membuat orang yang tinggal di atasnya
berdesak-desakan. Allah ﷻ
berfirman,
اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ
الْأَرْضَ قَرَارًا
“Allah-lah yang menjadikan bumi bagi
kamu tempat menetap…” (QS:Al-Mu’min | Ayat: 64).
Bumi itu kokoh, orang yang berjalan
di atasnya tenang tidak terombang-ambing. Alangkah besar tanda kekuasaan Allah ﷻ di bumi.
Perhatikan dan renungkanlah, ketika
bumi ini bergoncang, goncangan gempa yang hanya terjadi pada suatu waktu dan
pada bagian tertentu saja. Lihatlah manusia kehilangan ketenangan mereka. Itu
hanya terjadi di sebagian tempat dan dalam waktu yang singkat. Apabila gempa
itu sangat kuat, maka ia bisa membinasakan manusia.
Kita mendengar baru-baru ini terjadi
gempa di sebagian wilayah dunia. Terjadi dalam suatu malam, namun mengakibatkan
ribuan nyawa melayang. Ribuan manusia binasa dalam satu waktu saja. Rumah-rumah
mereka hancur. Kebun dan ladang mereka rusak. Ini adalah tanda kebesaran Allah.
Allah ﷻ
mampu mematikan ribuan manusia dalam satu waktu. Dialah yang kuasa atas segala
sesuatu. Allah ﷻ
berfirman,
وَمَا نُرْسِلُ بِالْآيَاتِ إِلَّا
تَخْوِيفًا
“Dan Kami tidak memberi tanda-tanda
itu melainkan untuk menakuti.” (QS:Al-Israa’ | Ayat: 59).
Allah ﷻ memberi pengajaran dan pelajaran
bagi hamba-hamba-Nya. Agar mereka kembali ingat betapa mereka itu lemah dan
Allah ﷻ
adalah yang Maha Kuat, Maha Mulia, dan Maha Sempurna. Dia kuasa atas segala
sesuatu.
Tidakkah hamba-hamba Allah mengingat
nikmat tenang dan tidak bergoncangnya bumi. Bumi tempat mereka tinggal dan
berjalan. Renungkanlah wahai hamba Allah, kalau sekiranya bumi yang ada di
bawah kita ini, yang kita sedang duduk dan berjalan di atasnya, ia terus
bergetar, bagaimana keadaan kita? Bagaimana keadaan manusia? Bagimana keadaan
rumah-rumah dan bangunan? Bagaimana keadaan tanaman di perkebunan?
Ibadallah,
Manfaat itulah yang kadang tidak
kita rasakan seabgai kenikmatan. Ketenangan bumi inilah yang sudah kita anggap
biasa sehingga sedikitnya syukur kita kepada-Nya. Hendaknya kita merenungkan
tanda kebesaran Allah. Hendaknya kita menyambut seruan dan perintah-Nya. Ada
seorang ulama salaf yang berkata ketika terjadi gempa. Ia berkata kepada
orang-orang, “Sesungguhnya Rabb kalian mengingatkan kalian agar kembali
kepada-Nya”. Hendaknya seorang hamba kembali dan bertaubat kepada Allah.
Mengingat kebesaran-Nya. Mengingat kembali bahwasanya Allah menciptakan mereka
untuk menaati mereka.
Dijelaskan dalam buku-buku sirah
bahwasanya terjadi gempa bumi di Kota Madinah, di zaman Umar bin al-Khattab radhiallahu
‘anhu. Umar pun berdiri dan berkhotbah menasihati dan mengingatkan
masyarakat. Di antara yang beliau katakana adalah, “Kalau gempa ini terjadi
lagi, aku tidak akan tinggal bersama kalian lagi di kota ini”. Maksud beliau
tidak mau lagi, karena kalian setelah bersalah tidak segera kembali kepada
Allah.
Ibadallah,
Hendaknya kita bertaubat kepada
Allah. Mengingat nikmat-nikmat dan anugerah-Nya kepada kita. Mengingat apa yang
telah Dia beri kepada kita di bumi ini. Dia mengadakan kita dari tidak ada. Dia
telah membuat bumi tenang sehingga kita bisa hidup dan berjalan di atasnya
dengan tenang pula. Kepada Allah lah kita semestinya taat. Dan kepada-Nya pula
mestinya kita merasa takut. Wajib agi kita para hamba menerima
perintah-perintah-Nya. Dan rahmat serta kasih sayang-Nya lah yang kita
harapkan.
اَللَّهُمَّ وَفِّقْنَا لِمَا
تُحِبُّهُ وَتَرْضَى وَ أَعِنَّا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَكِلْنَا
إِلَى أَنْفُسِنَا طَرْفَةَ عَيْنٍ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ
المُتَعَظِّيْنَ المُعْتَبِرِيْنَ، وَاجْعَلْ لَنَا فِيْمَنِ ابْتَلَيْتَهُمْ مِنْ
عِبَادِكَ عِظَةً وَعِبْرَةً، وَلَا تَجْعَلْنَا لِغَيْرِنَا عِظَةٍ وَعِبْرَةٍ،
اَللَّهُمَّ اهْدِنَا سَوَاءَ السَّبِيْلِ وَأَعِنَّا يَا ذَا الْجَلَالِ
وَالإِكْرَامِ، وَلَا تَكِلْنَا إِلَى أَنْفُسِنَا طَرْفَةَ عَيْنٍ.
أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ
وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ .
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَظِيْمِ
الإِحْسَانِ، وَاسِعِ الفَضْلِ وَالجُوْدِ وَالاِمْتِنَانِ، وَأَشْهَدُ أَلَّا
إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ
وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ
اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى.
Ibadallah,
Marilah kita merenungkan dan
memikirkan keadaan kita dan keadaan bumi ini. Allah ﷻ berfirman,
وَاللَّهُ أَنْبَتَكُمْ مِنَ
الْأَرْضِ نَبَاتًا (17) ثُمَّ يُعِيدُكُمْ فِيهَا وَيُخْرِجُكُمْ إِخْرَاجًا
“Dan Allah menumbuhkan kamu dari
tanah dengan sebaik-baiknya, kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan
mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya.”
(QS:Nuh | Ayat: 18).
Sesungguhnya manusia itu berasal
dari bumi ini. Karena bapak mereka, Adam, dan keturunannya diciptakan dari
tanah. Allah ﷻ
menciptakan manusia dari tanah dan akan mengembalikan mereka kepadanya pula.
Orang-orang yang wafat akan dikubur di bumi. Allah telah mencukupkan bumi bagi
manusia, baik saat mereka masih hidup ataupun telah meninggal dunia.
أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ كِفَاتًا
(25) أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا
“Bukankah Kami menjadikan bumi
(tempat) berkumpul, orang-orang hidup dan orang-orang mati?” (QS:Al-Mursalaat |
Ayat: 26).
Allah ﷻ telah mencukupkan bumi kepada
manusia. Mereka hidup dan tinggal di atasnya semasa hidup mereka. Kemudian
mereka berada di dalam bumi saat mereka telah meninggal dunia.
ثُمَّ يُعِيدُكُمْ فِيهَا
وَيُخْرِجُكُمْ إِخْرَاجًا
“Kemudian Dia mengembalikan kamu ke
dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan
sebenar-benarnya.” (QS:Nuh | Ayat: 18).
Kemudian manusia kembali
dibangkitkan dan dikeluarkan dari bumi untuk berdiri di hadapan Allah ﷻ mempertanggung-jawabkan amalan
mereka. allah ﷻ
akan menghisab amalan-amalan yang telah mereka perbuat selama tinggal di muka
bumi. Apakah mereka hidup di bumi dalam keadaan beribadah kepada Allah, khusyuk
menunaikan perintah-Nya. Sebagaiman firman Allah ﷻ tentang ibadurrahman?
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ
يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha
Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah
hati.” (QS:Al-Furqaan | Ayat: 63).
Ataukah mereka hidup di bumi dengan
berbuat kerusakan, sombong, dan congkak? Hisab dan perhitungan amal di hadapan
Allah pada hari kiamat tergantung dengan amalan seorang hamba selamA hidup di
dunia.
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ
الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ
“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi
diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit…” (QS:Ibrahim | Ayat:
48).
Ibadallah,
Kembalilah kepada-Nya. Kembalilah
kepada-Nya dengan menaati-Nya. Melaksanakan perintah-Nya dan mempersiapkan diri
saat berdiri di hadapan-Nya. Orang yang cerdas adalah mereka yang mampu
menundukkan hawa nafsunya, beramal untuk persiapan kehidupan setelah kematian.
Dan orang yang lemah adalah mereka yang mengikuti hawa nafsunya dan panjang
angan-angannya.
وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا رَعَاكُمُ
اللهُ عَلَى خَيْرِ مَنْ مَشِي عَلَى الأَرْضِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ
صَلَوَاتُهُ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ .
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَارْضَّ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَاشِدِيْنَ
اَلْأَئِمَّةَ المَهْدِيِيْنَ؛ أَبِيْ بَكْرِ الصِّدْيْق، وَعُمَرَ الفَارُوْقِ،
وَعُثْمَانَ ذِيْ النُوْرَيْنِ، وَأَبِي الحَسَنَيْنِ عَلِيٍّ، وَارْضَ اللَّهُمَّ
عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِّكَ وَ كَرَمِكَ
وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ
وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ
الدِّيْنَ وَاحْمِ حَوْزَةَ الدِّيْنَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَ
آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا،
وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا
رَبَّ العَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا لِمَا تُحِبُّ
وَتَرْضَى وَأَعِنْهُ عَلَى البِرِّ وَالتَّقْوَى، اَللَّهُمَّ وَأَلْبِسْهُ
ثَوْبَ الصِحَّةَ العَافِيَةَ وَارْزُقْهُ البِطَانَةَ الصَّالِحَةَ النَاصِحَةَ،
اَللَّهُمَّ وَفِّقْ جَمِيْعَ وُلَاةَ أَمْرِ المُسْلِمِيْنَ لِلْعَمَلِ
بِكِتَابِكَ وَاتِّبَاعِ سُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ .
اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا
تَقْوَاهَا، زَكِّهَا أَنْتَ خَيْرَ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا
وَمَوْلَاهَا. اَللَّهُمَّ أَعِنَّا وَلَا تُعِنْ عَلَيْنَا، وَانْصُرْنَا وَلَا
تَنْصُرْ عَلَيْنَا، وَامْكُرْ لَنَا وَلَا تُمْكِرْ عَلَيْنَا، وَاهْدِنَا
وَيَسِّرْ الهُدَى لَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ بَغَى عَلَيْنَا.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُبَنَا
كُلَّهُ؛ دِقَّهُ وَجِلَّهُ، أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ، سِرَّهُ وَعَلَّنَهُ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ
وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ. رَبَّنَا
إِنَّا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا
لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ وَبَارَكَ وَأَنْعَمَ عَلَى عَبْدِهِ
وَرَسُوْلِهِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar